Total Pengunjung

Kamis, 02 Agustus 2012

Alasan Mengapa Inter Milan di Benci

Beberapa alasan mengapa Inter banyak di benci :

1. Calciopoli

Skandal pengaturan skor yang mengguncang dunia sepak bola Italia dan juga dunia pada tahun 2006. Mungkin bisa dibilang mulai dari sini lah banyak muncul kelompok “Anti Inter”. Skandal Calciopoli yang melibatkan beberapa tim besar Serie-A,

Juventus (degradasi ke Serie-A, dicopot gelar scudetto 2004-2005, Scudetto 2005-2006 dihibahkan ke Inter, atau yang biasa disebut “Scudetto of Honesty” (juara dari kejujuran), karena Inter tidak terbukti bersalah dalam skandal calciopoli)

Milan, Lazio , Fiorentina, Reggina (pengurangan poin di musim 2006-2007)

Semenjak kasus Calciopoli ini persaingan Juventus dan Milan dengan Inter menjadi meruncing. Sebelumnya ada 2 tim di Italia yang belum pernah turun ke Serie-B (Juventus dan Inter), kemudian kini hanya Inter yang menjadi satu satunya tim di Italia yang belum pernah turun ke divisi dibawah Seria-A. Dimulai dari sini lah rasa kebencian suporter Juventus terhadap Inter semakin bertambah.

Demikian juga dengan Fans Milan (Milanisti), dengan dikurangi poin Milan di musim 2006-2007, persaingan Scudetto di Italia di musim itu hanya diperebutkan Inter dan AS Roma. Inter berhasil menyamai pencapaian Milan pada musim 2008-2009, meraih Scudetto sebanyak 17 kali dibawah Juventus (27 kali). Pada musim 2009-2010, Inter melangkahi perolehan Scudetto Milan, Inter berhasil meraih Scudetto ke-18 nya menyamai rekor Juventus dan Torino, merebut Scudetto 5 kali berturut-turut. Di tahun 2007 Inter bahkan menorehkan rekor dengan 17 kemenangan beruntun di kompetisi lokal. Inter menjadi raja baru Serie-A dari tahun 2006 hingga 2010.

Banyak pandangan yang menilai Inter sukses karena kasus Calciopoli.

2. Sedikitnya pemain Italia di Inter




Sebuah kelompok terdiri dari orang-orang Italia dan Swiss (Giorgio Muggiani, seorang pelukis yang juga merancang logo klub, Bossard, Lana, Bertoloni, De Olma, Enrico Hintermann, Arturo Hintermann, Carlo Hintermann, Pietro Dell’Oro, Hugo dan Hans Rietmann, Voelkel, Maner , Wipf, dan Carlo Arduss) yang tidak terlalu suka akan dominasi orang-orang Inggris & Italia di AC Milan dan mereka memutuskan untuk memecahkan diri dari AC Milan. Nama Internazionale diambil dari keinginan pendiri-pendirinya untuk membuat satu klub yang terdiri dari banyak pemain dari negara-negara luar.

Hal ini membuat banyak kritikan, Inter tidak bertujuan memajukan sepakbola Italia karena Inter lebih fokus untuk membeli pemain jadi daripada membina pemain dari akademi nya.

Inter mulai di benci Italia


3. Treble Winners






Puncak prestasi Nerazzurri terjadi pada musim 2009/10 ketika meraih treble (gelar juara Serie A, Coppa Italia dan Liga Champions) di bawah asuhan Jose Mourinho. Di musim itu Inter berhasil mengalahkan wakil Jerman Bayern Munich denga skor 2-0 melalui dua gol Diego milito. Tapi yang membuat Inter dibenci adalah ketika di babak semifinal, Inter berhasil mengalahkan Barcelona dengan skor agregat 3-2. Saat itu Barcelona begitu diunggulkan akan mengatasi perlawanan Inter. Barcelona yang dianggap tim terbaik dunia dengan sepakbola indah nya ala tiki taka, yang sebelumnya merajai dunia sepakbola setelah musim sebelumnya berhasil meraih 6 gelar dengan memenangi setiap kompetisi yang diikuti. Di babak Semifinal leg-1, di kandang Inter di Giuseppe Meazza, Inter menang dengan skor 3-1. Banyak pengamat menilai kemenangan Inter lebih disebabkan oleh skuad Barcelona yang kelelahan akibat menempuh perjalanan jauh lewat darat dengan menggunakan bus dari Barcelona ke Milan. Hal itu terpaksa di lakukan karena meletusnya Gunung di kawasan Eyjafjallajokull, Islandia yang menyebabkan sebagian bandara di Eropa menunda keberangkatan pesawat karena abu letusan gunung tersebut yang mengganggu penerbangan.

Di leg ke-2 yang digelar di Nou Camp kandang Barcelona, Inter hanya kalah dengan skor 1-0 sehingga unggul agregat 3-2, Inter melaju ke final Liga Champions 2010. Disinilah awal kebencian dunia terhadap Inter. Di Pertandingan itu, Jose Mourinho (Pelatih Inter) menerapkan taktik bertahan total. Statistik pertandingan pun mancatat penguasaan bola Barcelona : Inter, 90% : 10%. Menggambar dominasi Barcelona di pertandingan itu.



Tapi dunia lupa! Kenapa Mourinho menerapkan taktik seperti itu? Thiago Motta dikartu merah pada menit ke-29, berkat kepintaran Sergio Busquet dalam berakting. Saya juga menilai Morinho tidak bakal menerapkan permainan seperti itu kalo 11 vs 11. Banyak pengamat sepakbola menuding Inter telah merusak keindahan sepakbola karena tidak berusaha menyerang dan hanya mempertahankan gawang nya supaya tidak kebobolan. Bukankah taktik bertahan juga merupakan seni bermain bola? Barcelona tim yang dianggap terbaik di dunia takluk oleh strategi bertahan yang diterapkan Inter. Jika tim terbaik, harusnya bisa mengalahkan strategi seperti itu. Itulah tingkat "Kejeniusan" seorang Jose Mourinho.

Pantaskah Inter dibenci?






Tidak ada komentar:

Posting Komentar